Bimtek Kearsipan Perpusnas : Perpusnas Ajukan 14 Arsiparis Inpassing  

Bimtek Kearsipan Perpusnas :  Perpusnas Ajukan 14 Arsiparis Inpassing   

Bimtek Kearsipan Perpusnas : Perpusnas Ajukan 14 Arsiparis Inpassing  

Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Jika perpustakaan mencerdaskan bangsa, maka arsip menyelamatkan bangsa. Arsip merupakan bukti kegiatan yang dilaksanakan di unit kerja secara khusus dan dapat menjadi memori kolektif bangsa secara umum. Keberadaan arsiparis membantu akuntabilitas kinerja suatu lembaga. Oleh karena itu, diperlukan adanya arsiparis yang handal di setiap unit kerja. Dengan pengelolaan arsip yang baik maka akan menentukan akuntabilitas kinerja lembaga tersebut.

Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dalam sambutannya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam hal pengelolaan kearsipan di lingkungan Perpustakaan Nasional, di antaranya aspek ketaatan, ketertiban, SDM, kelembagaan, sarana dan prasarana. Dalam kesempatan tersebut, Perpustakaan Nasional secara resmi mengajukan 14 orang sebagai tenaga fungsional arsiparis melalui jalur inpassing.

Sementara itu, Kepala Arsip Nasional Indonesia Mustari Irawan mengatakan  masalah kearsipan menjadi pokok dalam reformasi birokrasi pada point ke-4, yaitu pelaksanaan organisasi. “Penataan kearsipan menentukan kinerja reformasi birokrasi. Jika arsip di hulunya baik, maka akan memberikan pengaruh besar kementerian/lembaga,” ujar Mustari Irawan.

Bimtek merupakan bagian dari upaya pembinaan dari pembinaan sumber daya manusia. Artinya, walaupun sistemnya bagus jika sumber daya manusia tidak dibenahi maka sama saja. Nah, bimtek adalah cara meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia Perpusnas, khususnya di bidang kearsipan.

Penyelenggaraan bimtek bertujuan untuk memberi pembekalan bagi calon arsiparis dan memberikan informasi kepada pimpinan mengenai betapa pentingnya arsip dalam menjaga akuntabilitas lembaga. Kegiatan bimtek ini merupakan kelanjutan dari workshop kearsipan yang telah diselenggarakan pada bulan Maret yang lalu sebagai salah satu upaya Perpustakaan Nasional dalam membenahi kearsipan.

 Reportase : Eka Cahyani