Perpusnas Dorong Kolaborasi dalam MSIB
Senayan, Jakarta - Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Mariana Ginting Bersama jajaran melakukan audiensi dengan Pelaksana Tugas (plt) Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendiktiristek RI Berry Juliandi.
Dalam pertemuan tersebut, Deputi Mariana menyampaikan bahwa pihaknya hadir untuk memastikan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Terutama terkait peran Perpusnas sebagai sektor unggulan dalam bidang perpustakaan.
"Kami ingin mengetahui bagaimana kelanjutan program ini, karena sebelumnya pernah ada mahasiswa dari Universitas Yarsi yang mengikuti program serupa dan memberikan tanggapan positif," ungkapnya, Kamis (30/1/2025).
Dia menjelaskan bahwa di kedeputian ini dapat dikatakan sebagai 'dapur' nya perpustakaan. Mulai dari pengadaan buku, pengolahan, hingga disajikan ke pemustaka melalui layanan perpustakaan.
"Mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini tidak hanya mendapatkan pengalaman praktik di Perpusnas. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut," jelasnya.
Sementara itu, Berry Juliandi menegaskan bahwa MSIB masih menjadi bagian dari program besar Kemendiktiristek, terutama dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). "Seluruh program MBKM yang baik dan bermanfaat akan terus kita lanjutan," ujarnya.
Berry menjelaskan dari segi pendanaan, bahwa MSIB ini didanai melalui dana top up bukan dana rutin. "Kami tengah mengupayakan agar pendanaan tetap tersedia. Keinginan untuk menyelenggarakan program ini masih ada," jelasnya.
Jika kepastian dana sudah ada, pengumuman program diperkirakan akan dilakukan pada bulan Maret atau April 2025, dengan pelaksanaan magang baru dimulai pada Agustus 2025. Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi kepada mitra, termasuk Perpusnas.
Berry Juliandi juga menegaskan bahwa jika pendanaan MSIB tidak turun, Kemendiktiristek siap menjadi jembatan bagi perguruan tinggi untuk mengembangkan skema magang mandiri, termasuk melalui sosialisasi daring.
"Jika program ini tidak dapat dilanjutkan, ada kemungkinan pelaksanaan program mandiri yang dilakukan langsung antara pergurun tinggi dan Perpusnas," tegasnya.
Reporter: Wara Merdeka
Dokumentasi: Ahmad Kemal