Tak Kenal maka Kenalan
Blitar, Jawa Timur - Sekitar 50 dari 70 orang pegawai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Proklamator Bung Karno berkesempatan untuk berkenalan secara langsung dengan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, Kamis (30/1/2025).
Sebagai pengantar, Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Nurny Syam menjelaskan secara singkat mengenai tugas dan fungsi UPT bagi masyarakat yang diantaranya menyebarluaskan pemikiran, koleksi, dan pengembangan koleksi Bung Karno.
"Saat ini koleksi Bung Karno ada 7000 eksemplar, selain buku ada juga koleksi non buku seperti artefak, realia, benda-benda, dan lukisan beliau. Untuk koleksi umumnya ada Sekitar 250 ribu eksemplar," ucapnya.
Nurny pun menyampaikan bahwa tugas yang dijalankan tidak hanya seputar pengelolaan buku namun mereka juga wajib mengerti tentang sejarah Bung Karno.
"Kami harus tahu agar bisa memberikan pemahaman dan wawasan kepada masyarakat. Sehingga harus kita dulu yang pintar," ungkapnya.
Sementara itu, di tengah keadaan negara yang sedang melakukan efisiensi anggaran, Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso memberikan beberapa tips dan trik agar tetap semangat dalam bekerja.
"Ada perubahan kebijakan terkait anggaran dan itu cukup mengagetkan. Presiden menginstruksikan untuk melakukan efisiensi, tidak hanya di pusat tp juga di daerah. Adapun upaya yang bisa dilakukan yakni dengan membuat kegiatan prioritas yang memberikan manfaat besar kepada masyarakat. Kegiatan prioritas yang dimaksud adalah yang mengandung unsur USG yaitu urgency, strength, dan growth," jelasnya.
Menurut Joko sejatinya banyak kegiatan yang dapat dikerjakan secara bersama, salah satunya ialah menggali potensi koleksi untuk kemudian dikemas ke dalam berbagai jenis, model, dan format yang berbeda.
Selain agar informasi tersebut mudah untuk diakses dan dipahami oleh masyarakat, dia juga berharap hal itu mampu dimanfaatkan sebagai cara untuk membangun narasi nasionalisme dan patriotisme.
Dilantik tanggal 7 Januari 2025, sebagai Kepala Perpusnas yang baru, pria yang akrab dipanggil Amin ini akan sungguh-sungguh mengawal proses kerja Perpusnas melalui 3 program prioritas yaitu peningkatan budaya baca dan kecakapan literasi, pengarusutamaan naskah nusantara, dan standardisasi dan akreditasi perpustakaan.
"Tiga program prioritas ini cukup karena nantinya akan didukung dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya kolaboratif. Nantinya kegiatan-kegiatan ini akan dimasukkan ke dalam fish bone analysis agar dapat sailing mendukung," terangnya.
Bagi Amin, ketiga program prioritas tersebut dapat berjalan optimal apabila didukung dengan kepemimpinan transformasional dan inspiratif.
Ciri-ciri kepemimpinan yang transformasional antara lain bekerja berdasarkan visi yang jelas dan terukur, berpikir kritis dan kreatif, mampu memberdayakan setiap sumber daya yang tersedia (sumber daya manusia, sumber daya finansial dan fasilitas, serta jaringan pribadi dan institusi), dan reflektif/belajar dari hasil kerja sebelumnya.
"Perpustakaan adalah wahana yang harus dihadirkan demi meningkatkan martabat bangsa. Mari kita bangun bersama kebanggaan sebagai warga perpustakaan yang mampu memberikan fasilitas bagi mereka yang membutuhkannya," pungkasnya.
Reporter: Basma Sartika
Dokumentasi: Andri Tri Kurnia