Jakarta - Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto mengaku terkesan dengan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional. Istri Panglima TNI Hadi Tjahjanto tersebut menilai fasilitas layanan yang ada di setiap lantai memberikan pengetahuan kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan Nanny Hadi Tjahjanto saat mengunjungi gedung Perpusnas yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta, pada Kamis (10/1/2019). Dalam kunjungan ini, Nanny Hadi Tjahjanto diterima Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando didampingi Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Ofy Sofiana dan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Woro Titi Haryanti.
Nanny Hadi menjelaskan kunjungan ini bertujuan mendapatkan masukan terkait pengembangan perpustakaan sekolah yang berada di bawah naungan Dharma Pertiwi. Dharma Pertiwi membawahi tiga unsur utama yakni Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, dan PIA Ardhya Garini. Setiap unsur memiliki ratusan sekolah mulai dari PAUD hingga SMA yang tersebar di seluruh Indonesia.
â€œSaya ingin menerapkan Gerakan Nasional Gemar Membaca yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Tentunya perlu ada perpustakaan di sekolah. Untuk itu saya berkunjung ke sini, untuk melihat bagaimana perpustakaan yang betul. Dan saya mendapatkan ilmunya di sini yang sungguh luar biasa,â€ jelas wanita asal Singosari tersebut.
Nanny Hadi memastikan setelah kunjungan ini, pihaknya akan menginstruksikan kepada ketua masing-masing unsur agar mendirikan perpustakaan di setiap sekolah. Selain itu, didorong agar setiap perumahan memiliki sudut baca. Pendirian sudut baca di setiap perumahan diharapkan mendekatkan kegemaran membaca kepada setiap keluarga.
Perpusnas diharapkan bisa memberikan bimbingan kepada Dharma Pertiwi. â€œKami berharap ada bimbingan dari Perpusnas untuk perpustakaan-perpustakaan sekolah dan organisasi kami. Kami juga mempunyai kantor-kantor organisasi yang memiliki sudut baca dan kami harapkan ada bimbingan dari Perpusnas untuk sudut baca ini,â€ pungkasnya.
Dalam kunjungannya, Nanny Hadi sempat melihat fasilitas yang ada di Bangunan Cagar Budaya, layanan keanggotaan di lantai 2, layanan anak di lantai 7, dan berakhir di lantai 24 yang memiliki keunggulan pemandangan ke ikon Kota Jakarta, Monumen Nasional (Monas). Di lantai 2, Nanny Hadi membuat kartu keanggotaan.
Reportase: Hanna Meinita/Amira Fikriana
Â

Istri Panglima TNI Terkesan dengan Fasilitas Layanan Perpusnas

Medan Merdeka Selatan, Jakarta â€“ Keberadaan Pojok Baca Digital atau PocadiÂ  di KN Tanjung Datuk yang merupakan kapal patroli terbesar yang dimiliki Bakamla, sudah dapat dirasakan oleh masyarakat pesisir. Demikian disampaikan, Kasubdit Kerjasama Dalam Negeri Bakamla, Kolonel Eli Susiyanti dalam kunjungannya ke Gedung Layanan Perpustakaan Nasional, Kamis (20/2).
 Eli mengatakan, menindaklanjuti MoU bidang perpustakaan yang sudah ditandatangani pada 21 Maret 2019 lalu, KN Tanjung datuk sudah menerima bantuan hibah dari Perpustakaan Nasional. Bantuan tersebut, kemanfaatannyaÂ sudah bisa dirasakan oleh masyarakat pesisir, seperti Kepulauan Natuna dan banyak daerah pesisir yang menjadi persinggahan KN Tanjung Datuk.
 "Kami menggelar open shipÂ Â di daerah dimana kami berlabuh. Dalam kegiatan tersebut, masyarakat diperbolehkan untuk menaiki kapal dan menikmati layanan perpustakaan yang ada di dalamnya. Masyarakat sangat antusias dengan adanya digital corner library ini. Bantuan hibah koleksi dari Perpustakaan Nasional pemanfaatannya sudah dapat dirasakan oleh masyarakat," ungkapnya.
 Lebih lanjut, Eli menjelaskan, bahkan pihaknya mengenalkan Pocadi ke berbagai pertemuan di dalam maupun luar negeri. "Dengan bangga kami kenalkan ke dunia internasional melalui posgab bahwa KN Tanjung Datuk menjadi salah satu KN yang sudah dilengkapi dengan digital library yang bisa dimanfaatkan masyarakat pesisir," jelasnya.
 Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengatakan, kerjasama tersebut merupakan upaya Perpusnas dalam mengembangkan perpustakaan sehingga dapat diakses seluruh masyarakat. "Bakamla memiliki akses ke daerah pesisir bahkan hingga perbatasan, sehingga adanya perpustakaan di KN Tanjung Datuk bisa merangkul masyarakat yang ada di pesisir. Hal ini sesuai dengan harapan bersama untuk mencerdaskan masyarakat," tuturnya.
 Reportase : Wara Merdekawati
 Fotografer : Raden Radityo

Keberadaan Pocadi Dirasakan Masyarakat Pesisir

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Kehadiran organisasi profesi di bidang perpustakaan, Ikatakan Pustakawan Indonesia (IPI) diharapkan tidak hanya sekadar simbol struktur organisasi. IPI didorong untuk memiliki program kerja yang mendukung perkembangan perpustakaan di Indonesia.
 
Demikian disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando usai mengukuhkan kepengurusan Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia (PP-IPI) periode 2022-2025, Kamis (26/1/2023).
 
"IPI akan menjadi suatu organisasi profesi yang tidak bisa dipisahkan dari kiprah perpustakaan di Indonesia. Saya ingin melihat progres dari laporan kegiatan IPI yang sesuai dengan profesinya," ungkapnya.
 
Kepala Perpusnas mendorong IPI untuk melakukan sinergi dengan stakeholder terkait demi pengembangan perpustakaan. IPI dapat hadir menjadi penyelenggara untuk semua kepentingan bangsa dalam hal perpustakaan.
 
Seperti mempersiapkan sebanyak mungkin jumlah pustakawan, mempersiapkan jumlah asesor dan peran IPI untuk melakukan akreditasi perpustakaan di seluruh Indonesia.
 
"Maka saya harap IPI dapat melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder. Meyakinkan mereka betapa pentingnya perpustakaan," lanjutnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, dia juga berharap agar pengurus IPI dapat mengubah citra perpustakaan dan pustakawan di Indonesia.
 
"Jadilah pejuang untuk mendobrak seluruh keterbelakangan yang terkait dengan citra perpustakaan dan pustakawan Indonesia. Harus berani mengemukakan ide dan gagasan bahwa perpustakaan yang baik pada suatu negara akan mengubah wajah negara itu diantara bangsa-bangsa lain," jelasnya.
 
Sementara itu, Ketua Umum PP IPI Periode 2022-2025 kembali dipegang oleh T. Syamsul Bahri yang terpilih kembali pada Kongres ke XV IPI di Surabaya, yang diselenggarakan pada November 2022.

Ikatan Pustakawan Indonesia Didorong Memiliki Peran dalam Pengembangan Perpustakaan 

Badung, Bali&ndash;Dalam rangka penyusunan rancangan awal Rencana Strategis (Renstra)&nbsp; Tahun 2025-2029 Perpustakaan Nasional menggelar Forum Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) wilayah Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan, Senin (29/4) di The Patra Bali. Kegiatan ini bertujuan menjaring aspirasi masyarakat untuk mendapatkan pemikiran terbaik pembangunan bidang perpustakaan lima tahun ke depan.
 
Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional, Joko Santoso menyampaikan bahwa dalam penyusunan rancangan awal Renstra 2025-2029 ini, perlu membangun kolaborasi perencanaan program kegiatan dalam mewujudkan pembangunan perpustakaan lintas pusat dan daerah secara berkesinambungan. &ldquo;Kegiatan ini menjadi ajang yang tepat dalam membangun kolaborasi perencanaan program kegiatan dalam mewujudkan pembangunan perpustakaan secara berkesinambungan. Partisipasi aktif dari peserta diskusi sangat diharapkan dalam pertemuan ini dengan memberikan masukan-masukan yang membangun demi perencanaan pembangunan bidang perpustakaan yang lebih baik,&rdquo; harapnya saat membuka acara.
 
Selain untuk menjaring aspirasi dan membangun kolaborasi para pemangku kepentingan, FGD ini juga bertujuan untuk mengidentifikasikan permasalahan dan isu-isu strategis terkait pembangunan perpustakaan serta menyamakan persepsi mengenai gambaran kondisi saat ini dan harapan mengenai pengembangan perpustakaan ke depan. 
 
Dalam sesi sambutan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, Dewa Nyoman Sudarsana mengapresiasi Perpustakaan Nasional yang telah menjadikan Bali sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan FGD Penyusunan Renstra Perpustakaan Nasional. <a name="_Hlk165362705"></a>&ldquo;Merupakan suatu kehormatan bagi kami Provinsi Bali dapat menjadi &ldquo;tuan rumah&rdquo; kegiatan ini. Mari kita gunakan kesempatan ini untuk menyumbangkan masukan dan pemikiran konstruktif demi perencanaan pembangunan bidang perpustakaan ke depan yang lebih baik,<a name="_Hlk165362787"></a> &rdquo; ajaknya kepada peserta FGD.
 
Sementara itu, sebagai narasumber FGD adalah Joko Santoso dan Didik Darmanto, Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas dengan dipandu oleh moderator Kusmeri, Ketua Pokja Perencanaan, Program dan Anggaran serta bertindak sebagai pembahas Edi Wiyono, Tim Strategic Management Officer Perpustakaan Nasional. 
 
Didik Darmanto memaparkan tentang arah dan kebijakan bidang literasi dan perpustakaan. Salah satunya menyorot berbagai hasil pengukuran terhadap literasi masyarakat Indonesia, misalnya hasil pengukuran PISA dan Indeks Pemajuan Kebudayaan. Tren capaian PISA mulai menunjukkan perbaikan di tahun 2015, namun di tahun 2022 mengalami penurunan capaian pada semua bidang yang diujikan. PISA adalah asesmen yang diadakan oleh OECD untuk mengukur kemampuan literasi membaca, matematika, dan sains siswa umur 15 tahun yang diselenggarakan setiap 3 tahun.
 
&ldquo;Pada tahun 2022, kemampuan literasi membaca mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu mencapai 12 poin dan menjadi capaian terendah selama 19 tahun sebelumnya. Atas dasar data ini, perlu langkah-langkah strategis dari Perpustakaan Nasional dalam upaya mendorong perbaikan nilai PISA ke depan. Tentunya dengan penyelarasan terhadap Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kebudayaan 2025-2045,&rdquo; tambahnya.
 
Dalam sesi diskusi, Joko Santoso memberikan penguatan bahwa Penyusunan Rancangan Awal Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Tahun 2025-2029 mengacu pada arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang perpustakaan yakni peningkatan budaya literasi, kreativitas, dan inovasi serta mengacu pada arah kebijakan Perpustakaan Nasional yakni: Penguatan budaya baca dan literasi, pengarus-utamaan naskah kuno nusantara, standardisasi dan pembinaan perpustakaan, serta adanya dukungan penguatan kemitraan lembaga dan sinkronisasi sistem informasi layanan terpadu. 
 
Tiga Isu utama yang menjadi arah kebijakan Perpustakaan Nasional ini diharapkan mampu memberi fokus bagi Pemerintah baik pusat maupun daerah serta lembaga perpustakaan lainnya dalam menyusun program dan kegiatannya dalam rangka mengatasi berbagai isu permasalahan literasi.
 
Pada sesi pembahasan, Edi Wiyono menggarisbawahi beberapa masukan dan kritikan dari para peserta. Beberapa pemikiran peserta dijadikan rekomendasi untuk dapat dipertimbangan menjadi bagian dari Renstra Perpustakaan Nasional. Antara lain 1). menggerakkan program membaca buku wajib sesuai&nbsp; dengan level pendidikannya. Hal ini dianggap penting untuk pengetahuan, pendidikan, dan penguatan literasi seseorang, 2). mengoptimalkan pemanfaatan artificial intelegensi (AI)/kecerdasan buatan sebagai tools/alat dalam rangka penguatan budaya baca dan literasi dalam membawa inovasi dan perubahan positif, 3). mempertimbangkan pelibatan private sector dalam bentuk CSR guna mendukung penguatan budaya baca dan literasi, baik CSR dalam bentuk pembangunan fisik, pengadaan bahan bacaan/buku-buku maupun dukungan-dukungan terhadap kegiatan keliterasian lainnya.
 
Kegiatan FGD dilaksanakan dengan metode hybrid, secara luring di The Patra Bali dan daring melalui platform zoom meeting. Peserta luring berjumlah 125 orang yang terdiri dari perwakilan Dinas Perpustakaan Provinsi/Kabupaten/Kota wilayah Bali, Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota wilayah Bali, Perwakilan Kepala Sekolah/Kepala Perpustakaan Sekolah Tingkat SD, SLTP, SLTA di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Perwakilan Kepala/Pengelola Perpustakaan Desa/Kelurahan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Perwakilan Kepala Perpustakaan/Ketua Prodi Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Komunitas Penulis dan Pegiat Literasi di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
 
Dari sisi lokus penyelenggaraan, FGD yang dilaksanakan di Bali adalah lokasi ketiga. Untuk tujuan yang sama, sebelumnya Perpusnas telah menyelenggarakan di Padang, Sumatera Barat (Wilayah Sumatera) dan Jakarta (Wilayah Jawa). Berikutnya upaya penjaringan masukan masyarakat akan dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara (Wilayah Sulwesi, Maluku dan Papua).

Jaring Aspirasi Masyarakat, Perpusnas Gelar FGD Renstra 2025-2029

Medan Merdeka Selatan, Jakartaâ€”Pembudayaan kegemaran membaca merupakan satu tugas penting Perpustakaan Nasional yang diamanahi oleh Undang-undang. Dua metode, yakni konvensional maupun teknologi seringkali dikombinasikan untuk menggali atau bahkan menggalakkan kegemaran membaca masyarakat. Tantangan yang lebih besar justru terjadi pada sebagian masyarakat yang masih menganggap budaya baca tidaklah penting. Sehingga perlu dilakukan analisis dan kajian kebijakan perpustakaan dan pengembangan budaya baca. Â 
â€œMaka diperlukan norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagai pedoman daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintah yang telah dilimpahkan sesuai Undang-Undang Nomor 23 tentang pemerintahan daerah. Sinergi itu yang diharapkan,â€ urai Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca (P3MB) Perpusnas Deni Kurniadi saat memaparkan NSPK P3MB, pada Kamis, (6/8).

Sinergi Pusat dan Daerah Kunci Sukses Pelaksanaan NSPK

Medan Merdeka Selatan, Jakarta- Sebagai bentuk apresiasi kepada pada penulis, Perpustakaan Nasional menggelar acara Anugerah Pustaka Terbaik 2019 di Gedung Layanan Perpusnas Jalan Medan Merdeka Selatan pada Kamis (5/9). Anugerah Pustaka terbaik diberikan kepada penulis yang bukunya telah diterbitkan.
â€œPada tahun 2019 ini ada 3 kategori tema pemilihan pustaka terbaik. Yaitu bidang puisi, bidang pemasaran online, dan bidang pemilihan umum,â€ ungkap Ofy Sofyana selaku Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi.
Ofy menambahkan, dirinya mengapresiasi semua pihak yang mendukung pengembangan perpustakaan untuk menjadi lebih baik lagi. Perpusnas juga senantiasa berupaya untuk terus meningkatkan jumlah koleksi sebagai sumber informasi yang sesuai kebutuhan masyarakat.
Berikut adalah karya-karya yang mendapat Anugrah Pustaka Terbaik 2019 terbitan tahun 2015-2019:
Kategori Bidang Puisi
Juara I Sajak Hoax karya Sosiawan Leak
Juara II Larik-Larik Dari Jurus Silat Cimande karya Yana Risdiana
Juara III Mencari Raden Saleh karya Kurnia Effendi
Harapan I Mencari Jalan Mendaki karya Iyut Fitra
Harapan II Sonata Borobudur karya Ewith Bahar
Harapan III Ayat Sunyi Sehimpun Puisi karya Emi Suy
Kategori Bidang Pemilihan Umum
Juara I Evaluasi Pemilihan Presiden Langsung di Indonesia karya Luky Sandra Amelia, dkk.
Juara II Pengawasan Pemilu Partisipatif karya Gunawan Suswantoro
Juara III Asesmen Partisipatif Pemilu 2014 Pilihan Model Evaluasi Pemilu di Indonesia karya Kurniawan Zein, dkk.
Harapan I Pemilukada Asimetris Dalam Perspektif NKRI karya Kurniawan Hastuti Dewi, dkk.
Harapan II Demokrasi Elektoral Bagian 2 Karya Pipir R. Kartawidjaja
Harapan III Mengenal Demokrasi Dan Politik Untuk Pemula karya Mouliza K.D.S, Khanif Idris
Kategori Bidang Pemasaran Online
Juara I Bisnis Online karya Rakhmat Makmur
Juara II The Power of Digital Marketing karya GM Susanto
Juara III Bisnis Online Revolution: 3 Langkah Mudah Bagaimana Memulai Bisnis Online Pertama karya Iwan Kenrianto
Harapan IÂ  Six Nine Revolution: Bagaimana Internet Marketer Mendulang Sukses karya Indra Permana
Harapan II Marketing Digital: Solusi Bisnis Masa Kini dan Masa Depan karya Vincent Didiek Aryanto,dkk.
Harapan III E-Commerce Menciptakan Daya Saing Melalui Teknologi karya Rintho Rante Rerung
Selamat kepada para pemenang dan terus semangat dalam berkarya.
Â 
Reportase: Eka Purniawati
Fotografer: Raden Radityo

Berita

Bimtek Implementasi & Pelaporan Perpajakan di Lingkungan Perpustakaan Nasional

Pencarian

Berita Lainnya

Istri Panglima TNI Terkesan dengan Fasilitas Layanan Perpusnas

Keberadaan Pocadi Dirasakan Masyarakat Pesisir

Ikatan Pustakawan Indonesia Didorong Memiliki Peran dalam Pengembangan Perpustakaan

Jaring Aspirasi Masyarakat, Perpusnas Gelar FGD Renstra 2025-2029

Sinergi Pusat dan Daerah Kunci Sukses Pelaksanaan NSPK

Anugerah Pustaka Terbaik 2019