<p><strong>Medan Merdeka Selatan, Jakarta-</strong>Gramedia Writers andÂ Readers Forum (GWRF) 2019 resmi dibuka hari ini, Jumat (1/8). Acara yang digelar kali kedua tersebut diselenggarakan di Perpustakaan Nasional. Sebanyak 45 penulis dihadirkan dalam event ini.Â </p>
<p>Direktur Publikasi dan Edukasi Gramedia, Suwandi S. Brata, menyampaikan apresiasi kepada Perpusnas atas dukungan yang diberikan pada GRWF 2019. â€œTema besar yang diangkat dalam GRWF tahun ini adalah Literacy in Diversity,â€ jelasnya. Dengan tema ini, Suwandi berharap bahwa perbedaan yang menjadi keunikan bangsa Indonesia dapat memperkaya literasi masyarakatnya.</p>
<p>Indonesia dikenal sebagai salah negara dengan tingkat perbedaan suku, budaya, dan bahasa tertinggi di dunia. Badan Pusat Statistik pernah merilis data bahwa 1331 suku hidup di Indonesia, dan sebanyak 662 bahasa teridentifikasi menurut Badan Bahasa. Demi menjaga keragaman dan keutuhan, maka diperlukan tingat literasi yang baik.</p>
<p>Event yang diprakarsai Gramedia bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional adalah upaya kecil menjaga persatuan dalam keberagaman. Ajang ini merupakan forum tatap muka, interaksi, diskusi, dan sharing antara penulis dan pembaca. GWRF digelar selama tiga hari pada 2-4 Agustus di Perpusnas, dan menargetkan 3.000 peserta datang.</p>
<p>Sebanyak 45 penulis buku dan pemateri profesional dihadirkan untuk berbagi pengalaman dan sharing praktek nyata dunia keliterasian. Sederet penulis kenamaan, seperti Fiersa Besari, Ayu &amp; Ditto, Aan Masnyur, Sapardi Djoko Damono, Rintik Sedu, A. Fuadi, Budiman Sudjatmiko, Maman Suherman, Ayu Utami, dan lainnya. Taalkshow dan workshop dari tiap penulis mengusung ragam tema khas milenial, budaya dan sastra, hingga spiritualitas, tambah Suwandi.</p>
<p>Reportase : Eka Nia</p>
<p>Fotografer : Hartoyo Darmawan</p>
<p>Â </p>

Gramedia Writers and Readers Forum 2019 : L

<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;"><strong>Salemba, Jakarta &ndash;</strong> Menjadi pimpinan, sesungguhnya adalah sebuah musibah. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;">Demikian dikatakan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, saat melantik 4 orang Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Perpusnas, Senin (13/1/2025).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;">&ldquo;Selain mengucapkan selamat atas pelantikan, saya juga ingin menyampaikan bahwa amanat untuk menjadi pimpinan itu sesungguhnya adalah sebuah musibah, karena ada tanggung jawab yang harus ditunaikan di dunia dan akhirat,&rdquo; ungkapnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;">Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Amin ini juga menegaskan bahwa usai dinyatakan resmi menyandang jabatan Kepala Perpusnas, dia telah mencanangkan berbagai macam perubahan untuk dilakukan bersama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;">&ldquo;Saat proses wawancara, saya menanyakan kepada saudara semua mengenai visi perubahan yang saudara miliki. Itu merupakan pertanyaan mendasar dan penting karena dengan visi perubahan tersebut kita bisa bergerak maju. Tanpa visi perubahan kita akan stagnant dan tidak punya inovasi, bahkan mungkin bisa mengalami penurunan,&rdquo; terangnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;">Amin percaya bahwa visi perubahan yang disampaikan oleh keempat JPT Pratama yang dilantik mampu menjadikan mereka siap untuk memangku jabatan yang baru.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;">&ldquo;Tanpa perubahan kita hanya akan menjadi fosil. Mari kita laksanakan visi perubahan ini dan tidak hanya sekadar berubah tapi berubah menjadi jauh lebih baik lagi,&rdquo; pungkasnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;">Adapun 4 orang JPT Pratama yang dilantik yaitu:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;">1. Edi Wiyono &ndash; Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;">2. Tri Luki Cahya Dini &ndash; Kepala Pusat Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;">3. Wiratna Tritawirasta &ndash; Kepala Pusat Data dan Informasi </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;">4. Triani Rahmawati &ndash; Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">&nbsp;</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;">Reporter: Basma Sartika</span></p>
<p><span style="font-family: 'trebuchet ms', geneva;"> <span style="font-size: 11pt; line-height: 107%;">Dokumentasi: Andri Tri Kurnia dan Deny Irawan</span></span></p>

Jabatan Baru, Tanggung Jawab Baru

<div dir="auto"><strong>Salemba, Jakarta - </strong>Perpustakaan Nasional menggelar upacara hari Pahlawan dengan menerapkan protokol kesehatan. Meskipun dalam masa pandemi covid, namun upacara tetap berlangsung khidmat.</div>
<div dir="auto">Â </div>
<div dir="auto">Â Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengatakan, hari Pahlawan kiranya tidak hanya sekedar diingat pada setiap tanggal 10 November saja, namun menjadi momentum untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang telah rela mempertaruhkan nyawanya untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Â </div>
<div dir="auto">Â </div>
<div dir="auto">Â "Apa yang dilakukan para pahlawan dapat menginspirasi dan memotivasi kita semua untuk meneruskan perjuangan mereka. Kalau dulu kita berjuang mengangkat senjata, maka sekarang kita berjuang melawan berbagai permasalahan bangsa , termasuk berjuang melawan pandemi Covid 19 yang saat ini melanda dunia," ujarnya saat membaca sambutan dari Menteri Sosial Juliari Batubara, Selasa (10/11).</div>
<div dir="auto">Â </div>
<div dir="auto">Dikatakan, Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2020 yang mengambil tema "Pahlawanku Sepanjang Masa" dapat memberikan energi tambahan untuk mengunggah kesadaran masyarakat untuk bersatu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat kepahlawanan yang terus menyala, dapat dijadikan sebagai motor penggerak dalam upaya mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita bangsa.Â </div>
<div dir="auto">Â </div>
<div dir="auto">"Mari berkontribusi dengan menjadi pahlawan masa kini yang memiliki empati untuk menolong sesama, saling menghargai dan menghormati satu sama lain," lanjutnya.</div>
<div dir="auto">Â </div>
<div dir="auto">Reporter : Wara Merdeka</div>
<div dir="auto">Fotografer : Ahmad Kemal Nasution</div>
<div dir="auto">Â </div>
<div dir="auto">Â </div>

Perpusnas Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan

<p>Pancoran, Jakarta â€“ Di hari terakhir pelaksanaan acara Rakornas Bidang Perpustakaan 2020 dengan tema â€œInovasi dan Kreatifitas Pustakawan Dalam Penguatan Budaya Literasi Untuk Mewujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Majuâ€, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional, Deni Kurniadi, kembali mengingatkan bahwa persyaratan atas dokumen pendukung untuk pengajuan usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) menu pembangunan gedung perpustakaan harus dipersiapkan dengan baik. Upaya ini dilakukan untuk tidak mengulangi kegagalan yang pernah terjadi di tahun anggaran 2019. Maka dari itu, pada kesempatan ini Deni menjelaskan dengan rinci perihal petunjuk operasional DAK fisik bidang pendidikan subbidang perpustakaan tahun anggaran 2020.</p>
<p>â€œDari pengalaman pengajuan usulan DAK tahun anggaran 2019, dengan anggaran sebesar 300 Milyar yang diampu oleh 222 dinas perpustakaan baik provinsi dan kabupaten/kota, ada 3 lokasi yang gagal menyelesaikan pekerjaannya yaitu Kepulauan Bangka Belitung, Kab. Bandung Barat, dan Kab. Malaka. Berkat kegagalan tersebut, Perpusnas mendapatkan <em>punishment</em> untuk tahun anggaran 2020. Â Untuk itulah, semoga di tahun anggaran 2020 ini kita semua bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan apa yang sudah menjadi komitmen awal kita,â€ terang Deni panjang lebar.</p>
<p>Berdasar pada pengajuan usulan DAK tahun anggaran 2019, ada 32 daerah yang mendapatkan DAK untuk menu pembangunan gedung perpustakaan dengan anggaran sebesar 312 Milyar. Kemudian, ada 22 dinas perpustakaan baik di provinsi dan kabupaten/kota yang mendapat anggaran masing-masing sebesar 4,5 Milyar maksimal untuk menu perluasan gedung perpustakaan. Dan terakhir ada 9 dinas perpustakaan daerah yang mendapat DAK untuk menu renovasi gedung perpustakaan.</p>
<p>Adapun dokumen pendukung yang menjadi syarat dalam pengajuan usulan DAK untuk menu pembangunan gedung perpustakaan di daerah adalah sertifikat tanah dan Detailed Engineering Design (DED). â€œMelihat pengalaman yang terjadi di tahun 2019, sekali lagi diingatkan bahwa sertifikat kepemilikan tanah dan DED yang isinya adalah gambar Rencana Anggaran Belanja (RAB), Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan <em>Bill of Quantity</em> (BQ) harus di siapkan dengan baik. Semua itu dilakukan untuk menghindari permasalahan yang terjadi akibat tidak lengkapnya dokumen pendukung di tahun 2019 agar tidak terulang di tahun 2020 ini,â€ himbau Deni.</p>
<p>Reporter: Basma Sartika</p>

Perpusnas Ingatkan Persyaratan Pengajuan DAK 

<p><strong>Bandung, Jawa Baratâ€”</strong>Di saksikan mantan Wakil Presiden Muhamad Jusuf Kalla, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando bersama Rektor Institut Teknik Bandung (ITB) Kadarsah Suryadi Â melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MOU) di Aula Timur kampus ITB, pada Senin, (13/1). Tujuan penandatanganan MoU adalah untuk memberikan akses yang seluas-luasnya bagi kedua belah pihak.</p>
<p>Ruang lingkup MOU antara Perpusnas dan ITB melingkupi pengembangan sumber daya perpustakaan dan kepustakawan;, pengembangan pangkalan data katalog induk nasional (KIN) dan Indonesia OneSearch;, pemanfaatan bersama sumber daya koleksi;, pertemuan ilmiah, penelitian, publikasi bersama, dan pengabdian bersama di bidang perpustakaan dan kepustakawanan;, penghimpunan karya cetak dan karya rekam (KCKR);, serta perluasan jaringan perpustakaan lingkup nasional.Â Penandatanganan MOU dengan ITB merupakan bagian kelanjutan dari MOU Perpusnas dengan sejumlah perguruan tinggi/universitas di Indonesia.</p>
<p>Selain penandatanganan MOU antara Perpusnas dan ITB, dilakukan penandatangan serupa antara ITB dengan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe (ITBK). Acara MoU ini dilakukan setelah orasi ilmiah dan penganugrahan Doktor Kehormatan bagi mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.Â </p>
<p>Reportase : Elsa Tuasamu</p>
<p>Fotografer : Hartoyo Darmawan</p>
<p>Â </p>

Perpusnas dan ITB Jalin MOU Perpustakaan

<p><strong>Salemba, Jakarta -</strong> Memperingati 25 tahun Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca, Perpustakaan Nasional RI mengajak para pustakawan, pegiat literasi, dan para pemangku kepentingan di bidang perpustakaan untuk melayani dan mengabdi kepada masyarakat untuk peningkatan indeks literasi masyarakat Indonesia. Sinergi seluruh elemen masyarakat dibutuhkan demi terwujudnya bangsa yang cerdas, maju, sejahtera, dengan karakter berbudaya baca dan menumbuhkan kreativitas, inovasi, dan kemandirian ekonomi, bagi Indonesia Maju.</p>
<p>Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi menyatakan perpustakaan memiliki andil dalam mewujudkan masyarakat berpengetahuan. Dan hal ini bisa diwujudkan melalui budaya baca yang mendukung terbangunnya <em>cognitive skills</em> dari individu.</p>
<p>Untuk itu, saat ini, Perpusnas berupaya mengubah paradigma perpustakaan sebagai pusat manajemen koleksi menjadi pusat transfer ilmu pengetahuan. Dalam paradigma baru, ujar Deni, perpustakaan berperan sebagai bagian terpenting dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. Perpusnas bergerak menjadi pelopor gerakan literasi untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan mendorong perpustakaan di Indonesia untuk memberdayakan masyarakat melalui pendekatan teknologi informasi.</p>
<p>â€œDan yang paling penting adalah bagaimana masyarakat diyakinkan bahwa akan ada peningkatan kesejahteraan keluar dari kesulitan dengan memiliki ilmu-ilmu tertentu yang sesuai dengan potensi yang ada. Perpustakaan harus bertransformasi sehingga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat sehingga dapat mengubah kualitas hidupnya ke arah yang lebih baik menuju kesejahteraan,â€ ujar Deni saat memberikan sambutan pada webinar â€œ25 Tahun Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca Menuju SDM Unggul Menuju Indonesia Majuâ€ yang diselenggarakan secara virtual pada Senin (14/9/2020).</p>
<p>Karenanya peran perpustakaan sebagai wahana pembelajaran bersama harus ditingkatkan untuk mengembangkan potensi masyarakat. Selain menyediakan sumber-sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan, perpustakaan juga mesti memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan untuk memberdayakan sosial ekonomi masyarakat.</p>
<p>Reporter: Hanna Meinita/Josan Kusuma</p>

Berita

-

Pencarian

Berita Lainnya

Gramedia Writers and Readers Forum 2019 : L

Jabatan Baru, Tanggung Jawab Baru

Perpusnas Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan

Perpusnas Ingatkan Persyaratan Pengajuan DAK

Perpusnas dan ITB Jalin MOU Perpustakaan

25 Tahun Hari Kunjung Perpustakaan: Perpustakaan Harus Menjadi Pusat Transfer Ilmu Pengetahuan