Evaluasi dan Koordinasi Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Kunjungan Lapangan Dalam Rangka Pemantauan dan Evaluasi Terpadu Pelaksanaan Program Pengembangan Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat

Kunjungan Lapangan Dalam Rangka Pemantauan dan Evaluasi Terpadu Pelaksanaan Program Pengembangan Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat

&nbsp;
Salemba, Jakarta&mdash;Sebanyak 49 pejabat struktural Perpustakaan Nasional mengikuti uji kompetensi yang diadakan oleh Perpusnas dan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Senin, (18/2). Uji kompetensi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kinerja pegawai.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dalam arahannya sebelum pelaksanaan uji kompetensi mengatakan cakupan kewenangan Perpusnas sebagai satu-satunya lembaga perpustakaan di dunia yang memiliki fungsi pembinaan memerlukan kemampuan leadership yang cakap.
Kinerja pemimpin tidak lepas dari penguasaan terhadap visi dan misi suatu instansi. Bagaimana cara ia memahami ruang lingkup tugas, pokok, dan fungsi. Kualitas pemimpin juga terlihat ketika ia berkomitmen menelurkan inovasi-inovasi dan daya kreasi. &ldquo;Inovasi tidak bisa tumbuh begitu saja, melainkan ada proses kesinambungan berpikir, karena sel-sel dalam otak yang jumlahnya triliunan akan mati jika tidak dipakai untuk berpikir,&rdquo; ujar Kepala Perpusnas.
Kondisi demografi, potensi sumber daya alam, dan kualitas masyarakat yang berbeda membuat seluk beluk permasalahan yang dihadapi perpustakaan di tiap daerah memerlukan pola pendekatan (approach) yang berbeda pula.
&ldquo;Tidak hanya dituntut menguasai kemampuan manajerial, seperti planning, actuating, controlling, dan evaluating, setiap pemimpin harus menjadi pemecah masalah (problem solver) dan agen pembaruan (agent of change),&rdquo; tambah Muhammad Syarif.&nbsp; &nbsp;&nbsp;
Sementara itu, Kepala Pusat Penilaian Kompetensi Aparatur Sipil Negara BKN Purwanto mengingatkan bahwa aparatur sipil negara (ASN) merupakan salah satu dari roda penggerak birokrasi sehingga uji kompetensi ini dimaknai sebagai ajang peningkatan daya dan kualitas aparatur sipil negara selain untuk menyiapkan tongkat estafet kepemimpinan.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN-RB) Nomor 38 tahun 2017 disebutkan mengenai standar kompetensi manajemen. Artinya, peraturan tersebut memetakan dari sembilan kompetensi yang diatur, delapan diantaranya merupakan kompetensi manajerial dan satu adalah kompetensi kultural.&nbsp;
Jadi, kompetensi manajerial dan sosio-kultural merupakan jenis kompetensi yang tergolong baru diterapkan. Kompetensi manajerial dan sosio-kultural berguna untuk mengetahui standar kebutuhan organisasi, mencermati apakah ASN yang ada sudah sesuai yang dibutuhkan atau tidak (talent mapping), dan untuk melihat apakah telah terjadi gap kompetensi.&nbsp; &ldquo;Jika terbukti, maka akan dibuatkan pelatihan manajerial sehingga terjadi peningkatan kinerja yang menjadi harapan dari organisasi,&rdquo; ucap Purwanto.
Pelaksanaan uji kompetensi berlangsung selama dua hari. Komposisi 49 pejabat yang mengikuti kompetensi ini terdiri dari 7 orang pejabat pratama, 20 orang pejabat administrasi, dan 22 orang pejabat pengawas. Uji kompetensi meliputi psikotest, focus group discussion (FGD), dan tes wawancara.
&nbsp;Reportase : Hartoyo Darmawan

Gelar Uji Kompetensi,  Kepala Perpusnas Inginkan Kinerja ASN yang Berkualitas

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Literasi penting bagi anak di dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Demikian disampaikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando saat menerima kunjungan dari istri mantan Gubernur Sulawesi Selatan, Liestiaty Fachruddin Nurdin ke Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas Lt. 7, Rabu (4/1/2023).
Lebih lanjut, Syarif Bando menjelaskan bahwa dalam lima tingkatan literasi selain baca, tulis, dan hitung, harus ada inovasi yang dihasilkan baik berbentuk barang maupun jasa. Inovasi tersebut diharapkan dapat membersamai Indonesia untuk maju dan bersaing di kancah global. Sehingga, dalam mencapai tingkatan literasi tertinggi itu dibutuhkan peran dari orang tua serta guru untuk membangun kebiasaan membaca anak.
&ldquo;Semua ini dimulai dari kebiasaan membaca orang tua dan guru yang mengajari di sekolah. Karena itu dapat menjadi contoh bagi anak-anak, sehingga anak-anak akan suka membaca,&rdquo; ujar Syarif Bando.
Lantai 7 Perpusnas merupakan lantai yang menyediakan Layanan Anak. Selain difasilitasi dengan ruangan yang ramah anak, ruang laktasi, dan koleksi yang beragam, di lantai ini juga kerap diadakan kegiatan storytelling, read aloud, dan sulap edukatif yang dapat meningkatkan minat baca anak.
Disamping itu, bagi anak-anak yang telah memiliki kartu anggota dan aktif meminjam koleksi di Layanan Anak, mereka akan diberikan Pass Book. Pass Book ini berisi riwayat baca anak, sehingga orang tua dapat mengetahui buku apa yang telah dibaca oleh anak dan mempermudah temu kembali apabila anak ingin membaca kembali buku yang pernah dibacanya.
&nbsp;
Reporter: Lana Yurisa Ayodya
Editor: Basma Sartika

Literasi Anak, Masa Depan Indonesia

Salemba, Jakarta - Pustakawan Ahli Utama (Pustama) Perpustakaan Nasional RI menggelar pertemuan terkait profesi jabatan fungsional pustakawan. Pertemuan tersebut membahas tiga hal yakni penyempurnaan naskah akademik (NA) untuk penyesuaian tunjangan pustakawan, pembahasan konsep awal koordinator jabatan fungsional pustakawan, dan pembentukan organisasi profesi fungsional Pustakawan untuk merealisasikan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Rapat dihadiri para pustakawan ahli utama Perpusnas, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Woro Titi Haryanti, Kepala Pusat Pengembangan Pustakawan Opong Sumiati, pejabat dan pustakawan terkait, di Gedung Perpusnas, Jalan Salemba Raya, Jakarta, pada Rabu (3/10).
Perpusnas sebagai instansi pembina bertanggungjawab dalam mengembangkan kompetensi dan profesionalitas pustakawan di Indonesia. Karenanya, kenaikan tunjangan untuk pustakawan menjadi perhatian Perpusnas. Profesi pustakawan sebagai pengelola perpustakaan bertugas untuk menyampaikan informasi yang ada di dalam koleksi pustaka. Karenanya, seorang pustakawan harus memiliki pengetahuan dan pendidikan dalam melaksanakan tugasnya. â€œLuasnya wilayah Indonesia sementara jumlah pustakawan sedikit maka beban kerja akan bertambah,â€ jelas Pustama Adriati.
Saat ini, ada 3.179 pustakawan di Indonesia. Rasio ketersediaan tenaga perpustakaan adalah satu pustakawan mengelola 200 pustakawan. Idealnya, sesuai Standar Nasional Perpustakaan satu perpustakaan dikelola satu pustakawan. Jumlah perpustakaan di Indonesia sekira 154.359. Jenjang pendidikan pustakawan dan kelas jabatan juga menjadi perhatian dalam penyusunan naskah akademik. Untuk mendukung alasan usulan kenaikan tunjangan, Pustama Titiek Kismiyati meminta agar Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Perpustakaan menjadi unsur yang mendukung. Dalam rapat tersebut, juga diusulkan pembentukan organisasi profesi untuk fungsional yang bisa diterapkan di daerah.
Â Reportase: Hanna Meinita

Perpusnas Sempurnakan Naskah Akademik Penyesuaian Tunjangan Pustakawan

Medan Merdeka Selatan, Jakarta â€“ Kepala Sekretariat Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Abdul Hakim beserta jajaran melakukan audiensi terkait pengembangan pengelolaan perpustakaan di Lingkungan KASN ke Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2022).
Pada kesempatan itu, Abdul mengatakan KASN termasuk ke dalam kategori lembaga yang tergolong masih baru. Perpustakaan KASN terdaftar di bawah struktur kesekretariatan dan baru ada sejak tahun 2017. Dia berkisah bahwa perpustakaan KASN masih sangat konvensional, sehingga dibutuhkan perubahan dalam penataan yang lebih modern dan digital.
â€œMaksud kedatangan kami ke Perpusnas adalah untuk belajar banyak mengenai penataan dan pengembangan perpustakaan KASN, mengingat sistem kerja yang ada saat ini luar biasa serta serba digital. Dengan SDM terbatas kami tetap harus memberikan pelayanan yang baik,â€ ucapnya.
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando mengapresiasi keinginan yang diutarakan oleh Kepala Sekretariat KASN dan mengajaknya untuk segera melakukan MoU (Memorandum of Understanding) sebagai langkah awal dalam tahapan mengelola perpustakaan KASN. Selain itu Syarif Bando juga akan memprioritaskan pembuatan portal kolaborasi antara Perpusnas dan KASN. Kelak portal tersebut akan memuat fitur-fitur yang diperlukan dan terus di update oleh pustakawan KASN.
â€œSaat ini kita berada dalam era dengan ledakan informasi tapi siapa yang memilah dan mengumpulkannya menjadi beberapa subyek yang terfokus? Pustakawan tentunya. Pustakawan menjadi sebuah profesi karena tugasnya mengumpulkan dan mendiseminasi informasi,â€ jelas Syarif Bando.
Dewasa ini, paradigma perpustakaan juga telah berubah. Perpustakaan kini tidak lagi berfungsi sebagai gudang buku, melainkan transfer of knowledge. Transfer of knowledge dibutuhkan untuk membangun kecerdasan masyarakat. Sementara, kecerdasan hanya dapat diperoleh dengan membaca.
â€œBelum ada transfer teori dari buku ke otak manusia tanpa membaca. Sehingga, untuk jadi manusia berilmu harus rajin membaca,â€ tambahnya.
Audiensi ini juga dilanjutkan dengan pemberian informasi mengenai layanan digital yang dimiliki Perpusnas oleh Plt. Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas, Yuliatry Bunga. Adapun beberapa layanan digital yang dijelaskan Bunga meliputi layanan ISBN, OPAC, Indone OneSearch (IOS), Keanggotaan Online, iPusnas, e-Resources, Khastara, Ask Librarian, dan kunjungan virtual.
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Aji Anwar

Berita

-

Pencarian

Berita Lainnya

Evaluasi dan Koordinasi Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Kunjungan Lapangan Dalam Rangka Pemantauan dan Evaluasi Terpadu Pelaksanaan Program Pengembangan Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat

Gelar Uji Kompetensi, Kepala Perpusnas Inginkan Kinerja ASN yang Berkualitas

Literasi Anak, Masa Depan Indonesia

Perpusnas Sempurnakan Naskah Akademik Penyesuaian Tunjangan Pustakawan

Perpusnas Dukung Perpustakaan KASN Go Digital