Memperingati 200 Tahun Perang Jawa, Perpusnas Gelar Siniar Berseri

Memperingati 200 Tahun Perang Jawa, Perpusnas Gelar Siniar Berseri

Memperingati 200 Tahun Perang Jawa, Perpusnas Gelar Siniar Berseri

Medan Merdeka Selatan, Jakarta—Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) melalui unit kerja Pusat Jasa Informasi dan Pengelolaan Naskah Nusantara (Pujasintara) menggelar Siniar berseri 200 Tahun Perang Jawa sebagai bagian dari Festival 200 Tahun Perang Jawa dan dalam upaya pengarusutamaan naskah kuno Nusantara.

Siniar seri pertama bertajuk "Lahirnya Sang Pangeran" diselenggarakan di studio WBS Radio Perpusnas mengupas kelahiran Diponegoro, nubuat kakek buyutnya Sultan Mangkubumi, serta masa kecilnya yang penuh nilai tradisional di bawah asuhan sang buyut Ratu Ageng di Tegalrejo (1793–1803) hingga wafatnya nenek buyut Diponegoro pada 17 Oktober 1803.

Dalam sambutannya Kepala Pujasintara Perpusnas Suharyanto menyampaikan terima kasih kepada sejarawan sekaligus penulis trilogi Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1855) Peter Carey yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini, Senin (3/2/2025).

“Terima kasih atas ketersediaan Prof. Peter Carey untuk menjadi narasumber dalam siniar ini. Dengan menggelar Siniar 200 Tahun Perang Jawa ini, Perpusnas berharap dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap sejarah dan budaya Indonesia sekaligus menguatkan Visi Perpusnas 2025 "Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa,” tuturnya.

Perang Jawa (1825-1830) merupakan salah satu peristiwa perjuangan paling monumental melawan kolonial dalam sejarah Indonesia. Perang ini memberikan dampak luas baik dari segi sosial, politik, ekonomi, maupun budaya di wilayah Indonesia dan memakan biaya besar bagi Pemerintah Kolonial Belanda.

 

Penulis: Suharyanto

Editor: Anastasia Lily

Dokumentasi: Tim Pujasintara