Raker Perpusnas Tahun 2019: Kepala Perpusnas Dorong Pengembangan Big Data Perpustakaan di Indonesia Â
Â
Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Perpustakaan Nasional RI menggelar Rapat Kerja (Raker) Tahun 2019 dengan tema “Pustakawan Berkarya Mewujudkan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakatâ€. Tema ini sesuai dengan tagline yang diusung Perpusnas pada awal 2019 yang mendorong pemanfaatan informasi yang terkandung dalam perpustakaan sebagai prioritas utama.
Pada 2019, Perpustakaan masuk dalam Program Prioritas Nasional dalam literasi dan pembangunan sosial ekonomi melalui program perpustakaan berbasis inklusi sosial. Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menjelaskan, melalui kebijakan tersebut, perpustakaan harus menjalankan fungsinya untuk mewujudkan masyarakat sejahtera. Ini bisa diwujudkan melalui pustakawan yang memberdayakan konten di perpustakaan karena perpustakaan merupakan sumber informasi yang terpercaya. “Perpusnas bukan hanya fokus pada kegembaran membaca tapi menyejahterakan masyarakat. Karena tujuan akhir bangsa adalah menyejahterakan masyarakat,†jelasnya.
Melalui raker, Perpusnas sebagai instansi pembina perpustakaan didorong untuk menjadi motor penggerak serta institusi yang merangkum dan membarui terkait data dan informasi seluruh perpustakaan di Indonesia. Perpusnas tidak hanya bertanggungjawab melaporkan kinerja perpustakaan internal, tapi di seluruh Indonesia. Hal ini bisa dilakukan melalui pembangunan big data yang menyimpan laporan terbaru kinerja perpustakaan provinsi dan kabupaten/kota. Melalui big data tersebut, kepala perpustakaan di provinsi dan kabupaten/kota diberikan akses ke aplikasi untuk memberikan informasi terkait kinerja terbaru dari instansi masing-masing dalam periode tertentu.
“Tugas kita adalah membina dan menggali semua data tentang perpustakaan di republik ini, mengolah, menganalisis, menjadi dokumen laporan, kemudian dilaporkan kepada Presiden, DPR, Bappenas, Kemenkeu, dan Kemenko PMK. Sehingga kinerjanya bisa diukur,†jelas Syarif Bando saat memberikan arahan pada Raker Perpusnas Tahun 2019 yang diselenggarakan di Ruang Serbaguna, Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Jakarta, pada Selasa (12/2/2019).
Dalam arahannya, Syarif Bando menjelaskan ada empat prioritas kegiatan Perpusnas tahun 2019. Yang pertama, penyusunan grand design aparatur sipil negara (ASN) Perpusnas; kedua, penyusunan grand design dan database infrastruktur Perpusnas; ketiga, branding Perpusnas; keempat, reorganisasi Perpusnas Perpusnas dan penguatan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) serta penyusunan rencana jangka panjang Perpusnas Tahun 2020 -2029. Selain itu, peserta raker diminta menggunakan anggaran dengan kemampuan manajerial. “Gunakan kemampuan manajerial Anda untuk mengelola pergerakan uang, jangan gunakan kemampuan teknis untuk membelanjakan uang,†pungkasnya.
Raker Perpusnas Tahun 2019 diselenggarakan selama tiga hari pada 12-14 Februari 2019. Raker Perpusnas menghadirkan narasumber yakni Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi, Deputi Bidang Pengembangan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Satryo Soemantri Brodjonegoro, perwakilan dari Kementerian Keuangan. Pada hari kedua, Raker Perpusnas akan diisi Evaluasi Capaian Target Kinerja Renstra 2015-2019, Target Kinerja Renstra 2020-2024, dan Rencana Kerja 2020 yang disampaikan Sekretaris Utama Perpusnas Sri Sumekar, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Ofy Sofiana, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Woro Titi Haryanti dan dilanjutkan dengan Sidang Komisi hingga hari ketiga. Raker dihadiri 200 peserta yang terdiri dari pejabat struktural dan pejabat fungsional di lingkungan Perpusnas.
Reportase: Hanna Meinita