Rakornas Bidang Perpustakaan 2025, Membaca Jadi Kunci Utama untuk Berkembang

Rakornas Bidang Perpustakaan 2025, Membaca Jadi Kunci Utama untuk Berkembang

Rakornas Bidang Perpustakaan 2025, Membaca Jadi Kunci Utama untuk Berkembang

Jakarta - Aktivitas membaca adalah pijakan dasar bagi seseorang untuk mengembangkan minat. Akan tetapi, prosesnya tidak bisa dibiarkan begitu saja melainkan harus diajarkan dan diarahkan.

Demikian disampaikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), E. Aminudin Aziz saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2025, Selasa (4/2/2025).

Setelah resmi dilantik, pria yang akrab dipanggil Amin ini menghadirkan semboyan baru yaitu Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa.

Melalui semboyan ini ia ingin mengajak seluruh peserta yang hadir untuk membuat definisi baru tentang perpustakaan.

"Perpustakaan memiliki fungsi yang sangat substansial, fundamental, dan instrumental di dalam pengembangan kecakapan literasi untuk peradaban bangsa. Bapak dan ibu ditugasi untuk membawa misi pemartabatan bangsa," ucapnya.

Lebih lanjut, Amin menekankan bahwa tugas yang dikerjakan di perpustakaan tidak sama layaknya membangun infrastuktur umum, yang mana hasilnya dapat terlihat dalam waktu singkat.

"Kecakapan literasi akan kelihatan setelah sekian lama, mungkin setelah lima tahun, sepuluh tahun, atau setelah satu generasi. Karena apa? Fondasi untuk literasi akan dibangun dalam waktu yang tidak sebentar," tambahnya.

Perpusnas Tahun 2025-2029 memiliki tiga program prioritas yakni penguatan budaya membaca dan peningkatan kecakapan literasi, pengarus-utamaan naskah Nusantara, dan standardisasi dan akreditasi perpustakaan.

"Ketiga program tersebut akan didukung oleh beberapa faktor antara lain infrastruktur yang memadai, kepemimpinan yang transformasional, program yang memberdayakan, dan kemitraan yang saling menghormati, prinsip kesetaraan, dan saling memberi keuntungan," ungkapnya.

Adapun upaya yang dilakukan Perpusnas guna melakukan penataan program 2025, Amin memaparkan akan memadukan setiap program agar bisa diampu bersama, mengoptimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan naskah, mereviu kerangka pikir dan intrumen untuk IPLM, TGM, dan akreditasi perpustakaan, menata ulang program dan pendanaan dekonsentrasi serta perbantuan, dan mengimplementasikan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 dan alokasi DAK Fisik.

"Demikian, terima kasih atas kehadirannya dan semoga Bapak Ibu bisa memberikan kontribusi yang paling optimal sehingga gerakan kita untuk membudayakan kebiadaan membaca di kalangan masyarakat dan meningkatkan kecakapan literasi demi martabat bangsa betul-betul tercapai," pungkasnya.

Reporter: Basma Sartika

Dokumentasi: Prakas Agrestian