Rencana Kerja Sama Perpusnas dan Perpustakaan di Mesir: Langkah Nyata untuk Budaya dan Ilmu Pengetahuan

Rencana Kerja Sama Perpusnas dan Perpustakaan di Mesir: Langkah Nyata untuk Budaya dan Ilmu Pengetahuan

Rencana Kerja Sama Perpusnas dan Perpustakaan di Mesir: Langkah Nyata untuk Budaya dan Ilmu Pengetahuan

Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) E. Aminudin Aziz beserta jajaran menerima audiensi Koordinator Fungsional Penerangan, Sosial, dan Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo Rahmat Aming Lasim dan Staf KBRI Kairo Muhlason terkait hasil penjajakan kerja sama Perpusnas dengan Alexandrina Bibliotheca dan Perpustakaan Umum Mesir, Selasa (14/1/2025). 

 

Rahmat Aming Lasim menyampaikan hasil yang baik dan menggembirakan terkait rencana dilaksanakannya MoU (Memorandum of Understanding) antara Perpusnas dengan kedua perpustakaan tersebut.

 

“Secara resmi saya sudah sampaikan draft balasan MoU dari Perpustakaan Umum Mesir dan nanti mohon surat juga dari Perpusnas terkait balasannya dan terkait Alexandrina Bibliotheca  kapan kira-kira dari Perpusnas siap untuk tanda tangan,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, dia berharap agar adanya plan of action usai penandatanganan MoU nanti.

 

“Jadi bukan hanya tanda tangan seremonial, ada sesuatu konkretnya sehingga bisa langsung kita melakukan hal-hal yang tercantum di dalam MoU tersebut,” harapnya.

 

Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz menyambut baik kabar tersebut dan memaparkan empat program kegiatan yang dapat dilakukan usai ditandatanganinya MoU.

 

“Kita sangat senang karena berita yang sangat baik dan ini tentu membahagiakan karena perjalanan panjang dan lama sudah kita tunggu-tunggu akhirnya membuahkan hasil,” ungkapnya.

 

Empat program kegiatan setelah penandatangan MoU, lanjutnya, yang pertama adalah mengadakan pameran naskah-naskah kuno Nusantara bernuansa Islami atau yang membahas perkembangan agama Islam di Indonesia.

 

“Yang kedua, proses pelatihan pustakawan yang relevan di bidang pelatihannya. Kita tanya apa yang diperlukan kawan-kawan pustakawan. Mereka misalnya mau magang di Perpusnas, kita beri fasilitas di sini,” urainya.

 

Yang ketiga, bekerja sama dalam membuat metadata naskah-naskah kuno Nusantara yang berada di kedua perpustakaan tersebut. 

 

“Misalnya ada beberapa filolog dalam beberapa minggu berangkat kesana membuat data-data, nanti mereka bisa pamerkan isi naskah tersebut dan hasil itu bisa dibuat digital, dihubungkan dengan data yang ada di Perpusnas sehingga data di mereka itu bisa diakses oleh kita, dan kita bisa bertukar informasi juga,” jelasnya.

 

Dan yang keempat, lanjutnya, bentuk lain dari kerja sama ini adalah pertukaran expert (expertise change). “Jadi ada seminar-seminar, mereka boleh hadirkan ke sini apakah melalui zoom, apakah langsung. Ahli kita juga kesana tentang praktik-praktik yang dilakukan oleh Perpusnas terkait dengan naskah,” tuturnya.

 

Selain itu, dia menjelaskan Perpusnas akan berkomitmen menjalankan program-program kegiatan pasca penandatangan MoU dengan mengadakan program yang memberikan hasil nyata dan berkelanjutan.

 

Dalam pertemuan yang dihadiri juga oleh Sekretaris Utama Perpusnas Joko Santoso, Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Perpusnas Sri Marganingsih, Kepala Sumber Daya Manusia Perpusnas Chaerul Umam dan Pustakawan Ahli Madya Vira Farhana, Rahmat Aming Lasim memberikan buku hasil karyanya yang berjudul "Diplomasi Perlindungan WNI di Arab Saudi" kepada Kepala Perpusnas.

 

Reporter: Anastasia Lily

 

Dokumentasi: Andri Tri Kurnia