Wellbeing Methodology untuk Dunia Riset Indonesia yang Sedang “Galauâ€
Medan Merdeka Selatan - Dunia riset Indonesia saat ini sedang dalam kondisi “galauâ€, karena banyak rekomendasi dari hasil penelitan hanya berakhir di meja saja tanpa pernah digunakan sebagai dasar dalam melakukan kebijakan. Hal ini disampaikan oleh Dr. Jadi Suriadi pada presentasinya pada kegiatan Public Expose dan Talk Show Riset Publik Digital mengenai metode pengukuran Indeks Kemaslahatan Publik (IKP) berdasarkan Persepsi, Partisipasi, dan Akseptabilitas Masyarakat, Senin 9 September 2019. Ia juga menunjukkan keprihatinan terhadap riset yang digunakan sebagai alat mendukung kepentingan tertentu. Guna memperbaiki keadaan riset Indonesia saat ini, Jadi menawarkan metode riset yang berpihak pada kemaslahatan publik itu sendiri. Â
Metode pengukuran Indeks Kemaslahatan Publik (IKP) atau wellbeing methodology, merupakan riset yang secara teknis didukung dengan teknologi digital untuk melakukan pengolahan data dan survey langsung kepada publik. Perspektif kebenaran yang ingin dicari adalah kebenaran berdasarkan tingkat kemaslahatannya pada publik itu sendiri. “kebenaran yang bakal dicari adalah kebenaran yang memberikan kemaslahatan kepada publik itu sendiri,†ujar Jadi.
Pengukuran Indeks Kemaslahatan pUBLIK dirancang dan direncanakan dengan menggunakan metode campuran antara kualitatif, kuantitatif, dan partisipatif, dengan memasukkan unsur subyektivitas kolektif berupa partisipatif dari responden dalam penilaian. "Diperlukan identifikasi, analisis dan penetapan beberapa jumlah dan jenis variabel atas obyek kajian kemanfaatan wellbeing. Hasil akhir pengukuran kemaslahatan adalah interprestasi impact terhadap masyarakat yang diharapkan berupa konfigurasi besaran numerik yang kemudian disebut sebagai Indeks Kemaslahatan terhadap hal yang menjadi objek penelitian,†ucap Jadi.
Public Expose dan Talk Show Riset Publik Digital berisikan materi kajian umum tentang Wellbeing Methodhology dan kajian pilot project yang meliputi IKP BPJS Kesehatan oleh Dr. Wahyu Sulistiadi, Indeks Pola Hidup Sehat (IPHS) oleh drg. Sri Rahayu, PhD, Indeks Preferensi Pemilih oleh Prof. Dr. Paisal Halim, dan rancangan riset indeks kemaslahatan pindah ibu kota oleh Dr. Asep Kususanto. Kegiatan ini sendiri merupakan kerja sama antara Wellbeing Institute, Pusat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Universitas Indonesia, dan Universitas Indonesia.
Acara yang bertempat di Ruang Teater Soekarman, Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional, Jl. Medan Merdeka Selatan nomor 11 ini merupakan rangkaian acara Perpusnas Expo 2019 yang berlangsung antara tanggal 5- 22 September 2019. Rangkaian acara ditujukan untuk memperkuat literasi untuk kesejahteraan melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Seluruh rangkaian acara dapat dilihat melalui situs www. perpusnas.go.id dan media sosial Perpusnas.
Reportase:Â Radhitya Purnama